Pages

Wednesday, March 23, 2011

Tidak bermodal apa apa


Jurusanku, mengadakan sebuah pertandingan olahraga yang dinamakan PORTETI. Artinya apa hayoo? Pekan Olahraga TE dan TI...yuhuu ini dia yang ditunggu sama para penggila bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, voli dan basket. Sistem pertandingannya aku ra’ ngerti ee.. tapi yang jelas disetiap ada pertandingan aku usahakan untuk hadir menonton. Yah nyemangatin teman2 getoh.. siapa tau dengan adanya aku malah semangat dan pulang membawa kemenangankan :P haha *ngarep

Nah, ternyata dalam pertandingan bultang aku dilibatkan dalam ganda campuran. Pasangannya si kembarannya Fahri Albar, ituu si Rayyan. Wah kalo dia baca bisa kembang tuh hidungnya -_- gapapa deh, biar ga mirip artis lagi haha. Ceritanya tuh gini, kalo  tunggal dan ganda cowo menang, kita ga perlu main. Tapi tetep aja setiap pertandingan kita selalu standby buat jaga2 siapa tau aja ntar kalah eh kita main hehe .
Hari selasa, tanggal 15 Maret ’11, tim kita dari TETI ’10 tanding melawan angkatan ’07.. aku dateng bareng si narsis Usna. Lokasi nya di Jatayu.. disana udah rame aja ternyata. Aku kesana cuma bawa badan aja sama hape kesayangan, biasa si bebe bala bala. Raketnya? Lagi di opname. Maklumlah coy, raket abal2 yang belinya disunmor, yang dari segi kualitas agak kurang.. jadi wajarlah setelah dipake 6 sampai 7 kali gitu mulai keluar2 benangnya. Malu kan kalo dibawa..jaga gengsi juga haha *bukan masalah gengsi juga sih,emang ga pantes*
Setibanya dilapangan, ternyata Ocir dan Darsa tengah berjuang melawan ...melawan.. itu siapa sih namanya..hmm sejujurnya aku lupa. Jelas lupa, ga kenal juga –“ jadi siapa dong? Tanya kak bapuk aja deh, dia lebih tau. Lah siapa pula itu kak bapuk?? Nah dia berperan sebagai wasit saat itu. Kalo mau kenal lebih jauh main2 aja ke elektro yak.

Pertandingan semakin menegangkan..
Beberapa menit berlalu..

Rayyan gelisah, begitupun aku. Gelisah kalau kalau kalah,artinya kami harus maju. Istilahnya, menuntut kemenangan!haha lebai!-.- tapi ya apa boleh baut..si kembar wrangle tak mampu menepis score sore itu. Tak apa..mungkin disini kesempatannya. Kesempatanku dan rayyan untuk bermain ria bersama lawan :D *dilapangan semua adalah lawan.ets kecuali rayyan*
Kami pemanasan..straching lah bahasa kerennya..yuhuu~biar ga encok2 abis main cuy. Sebenarnya sih kalo boleh jujur, ga perlu pemanasan juga. Soalnya disana udah panas banget -__- bahasa kitanya, gerah getoh . ** wokee posisi udah mantep ni, sekarang aku dan rayyan bintang lapangannya..eh lebai? Gak. Soalnya kita emang udah kaya bintang sih, bersinar kalo diliat lama2. *yang ada muntah*.

 “Cari bola !”,teriak sang wasit. Beh bola?trus kok dicari mas ee..harusnya kan dilempar gitu kelawan, ya aku bingunglah kan..ini permainan bulu tangkis apa tenis? eh usut punya usut ternyata maksudnya cari bola buat nentuin tim mana yang mulai terlebih dahulu..hoalah,ngomong dong mas. Rak dong iki –“ *pura pura lugu*
Okee set 1 mereka menaaang..wiih hebat nyaa..-__- hebat sih hebat, sampe hilang senyumku. Deg degan,pucat,takut takut kalah,temen2 jadi kecewa dan sedih L terus terus set 2 kita menang..nah mulai senang nih,mulai semangat lagee.. set ke 3 lah penentuan tim mana yang akan pulang membawa kemenangan. Siapa coba yang menang? Ya ditebak dong, ntar malah ga seru  kalo langsung dikasih tau. Yaudah dengan segala kerendahan hati, tanpa rasa meninggi, tanpa banyak basa basi, atas izin Allah yang hakiki, tim kita diberi kesempatan untuk menang. Ucapkan apa? Alhamdulillah...*versi baim*


Thursday, March 10, 2011

tapi semangat mereka tidak cacat


Diterimanya aku di departemen Humas membuat aku mendapatkan beberapa pengalaman berharga. Salah satunya adalah kegiatan Baksos yang diadakan pada tanggal 6 Maret  2011 di Panti Bina Siwi, Bantul. Dengan koornya kak Bray. Sebuah perjalanan luar biasa telah membawaku kedalam  petualangan yang seru sekaligus penuh haru. Keberangkatan dimulai siang hari dg bermodalkan 2 mobil dan motor. Perjalanan menghabiskan waktu  kurang lebih 1 jam. Sepanjang perjalanan tak banyak yang aku lakukan, karena badan ini sudah sedikit terkuras tenaganya akibat kegiatan dipagi hari. 8 pagi,ku sempatkan waktu untuk hunting bersama teman2 dari Club Trophy (Electro Photography), lokasi yang lolos pilihan saat itu adalah Taman Sari.
5 wanita dan 1 bukan pria memenuhi mobil pertama, sempit?jangan kau tanya, tapi hati ini tetaplah lapang seluas lapangan basket yang sekarang disinggahi kendaraan roda dua yang tak terhingga banyaknya dikampus ku. Tanpa ku sadari, aku tertidur pulas dimobil berlable grand vitara silver itu, tante Mimi pemilik hakikinya. Fany yang turut ikut dalam kegiatan inipun tak mau kalah ingin tidur disebelahku, bukan apa- apa..masalahnya satu saja, aku terancam menjadi guling daruratnya oh no !
Waktu terus berputar dan berlalu begitu saja, tanpa basa basi, tanpa pamit undur diri. Selalu. Suara2 membangunkanku dan kita telah tiba ! ini dia saat yang ditunggu-tunggu, sejenak sebelum berangkat kucoba membayang2 seperti apa rupa Panti nanti, musholla? Madrasah? Atau gedung serba guna?asal jangan seperti Galeria --“
Anggota Humas yang terlibat berjumlah 17, Alhamdulillah semuanya selamat utuh sampai tujuan :D Barang2 logistik diturunkan dan dibawa bersama kedalam Panti. Disana kami disambut baik J dan hangat.. ku lihat senyum mereka yang murni, benar2 dari hati. Mengisyaratkan bahwa mereka begitu bahagia dengan kehadiran kami...

Setibanya di Panti..

Sambutan dibuka oleh Ibu dan Bapak pengelola Panti Bina Siwi, dan dilanjutkan oleh mas Jerry yang ganteng nya tiada tara. Apa lagi suaranya, sang pengeras suarapun tak dapat kesempatan  menghantarkan gelombang suara hingga nantinya mengalirkan arus menuju amplifier dan senantiasa menggetarkan fibra demi menghasilkan nada yang jauh lebih tinggi. Tapi tanpa alat bantu itupun, mas Jerry mampu berdiri sendiri haha.

Awalnya aku tak tau latar belakang masing2 anak ini, yang kutahu hanya mereka adalah anak2 cacat mental. Sampai pada akhirnya sang Ibu menceritakan masing2 kisah hidup mereka. Hatiku miris dan terenyuh saat tau lika liku perjalanan mereka.

Dari orangtua, kerabat hingga tetangganya tak ada yang peduli.. tak perlu kuungkapkan semuanya, cukup kau tau saja bahwa kita begitu beruntung dan bersyukur ! masih memiliki keluarga yang selalu mencemaskan saat sakit, memiliki teman2 yang mau menjadi tumpuan hati saat gelisah, dan tetangga yang siap membantu kala kita kesulitan. Tapi mereka? Apa hak yang mereka dapatkan? Tidak ada. Jangankan memperoleh kasih sayang, di pedulikan saja tidak.. Astaghfirullah..
Aku bahagia bisa berada ditengah2 mereka, tak mau lama-lama larut dalam kesedihan akan keadaan , segera kulemparkan tawa dan senyuman. Dan yang tak ku lupa adalah memainkan si canon kesayangan dan merekam segala peristiwa pada moment berharga itu.
Suatu ketika salah seorang dari anak panti diminta untuk bernyanyi,bergantian,dan merekapun bergiliran. Seorang wanita berumur 28 berhasil menitikkan airmataku secara perlahan namun dalam, ia, dengan penuh percaya diri  mengacungkan tangannya dan bersedia mempersembahkan sebuah lagu dengan nada yang sangat seadanya. Lagu itu berjudul “Kasih Ibu”...

Siapa saja yang bersedia bernyanyi saat itu akan diberi sebuah bingkisan cantik yang sungguh menarik hati.. lucu dan unik sekali melihat cara mereka bertindak dan menanggapi sesuatu.. kami semua merasa terhibur, terhibur hatinya karena kesederhaan dan  kepolosan mereka. Mereka dirawat dan diasuh dengan telaten, beragam sifat dan tingkah laku mereka yang terbilang cukup merepotkan bukan masalah bagi Bapak dan Ibu pengurus panti ini. Tindakan yang sungguh mulia.
Tapi bukan berarti anak2 itu manja, dalam kesehariannya mereka melakukan aktifitas kerajinan tangan , menjahit dan memproduksi beberapa pernak pernik untuk dijual nantinya. Seperti kotak pensil, kotak Hp, dan asesoris jilbab. Mereka bisa melakukannya dengan kekurangan yang mereka miliki. Mereka punya semangat tinggi !
Harus selalu diawasi dan dijaga, itulah kata Pak x yang merawat mereka.. Karena dari lahir sampai tiada nanti, mereka memang tidak bisa hidup seorang diri,mandiri, karena keterbatasan yang mereka miliki.

Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 16.25.. kami harus segera pamit, mau tidak mau.. L Foto bersamapun tak lupa kami lewati, kebersamaan kami semakin erat rasanya setelah lama berbagi kisah dengan mereka..dan berat pula rasanya untuk pulang :’)
Baiklah, berikan senyuman dan canda terakhir kepada mereka, anak2 yang luar biasa, dengan situasi yang seperti ini, mereka tetap tersenyum dan tertawa.
Harapanku kedepan, kami masih tetap menjalin silahturahmi, dan semoga ditahun depan, aku beserta angkatanku bisa kembali datang ke Panti ini dan bermain bersama lagi. Semangat terus untuk mereka, kekurangan yang kalian miliki bukanlah hambatan untuk terus berkarya dan mengukir prestasi !
*Bersyukurlah dengan apa yang kau miliki saat ini, implementasikan rasa syukur mu dengan memberikan pengaruh positif untuk memajukan negaramu, bangsa, serta agamamu.

Wednesday, March 9, 2011

Suasana Pikuk Menjelang Merapi

Semua berubah, diluar rencana ..
Tak ada juga yg menduga sebelumnya.
Jam 6 pagi, aku dibangunkan oleh music Marco Polo yg bergetar hebat dg 8 tingkat volume. Oh, mama..pasti rindu lagi :)  Terlantur salam dari bibirku untuk mengawali percakapan manis dipagi yg kurasa cerah cerah saja. Hampir saja lupa menjawab salam ku, mama yang sedikit panik mencoba tenang untuk menyampaikan pesannya. Menyimak dengan sedikit sesak, aku mulai mengerti.. bahwa kondisi nya sudah tidak baik lagi. Yah, itulah awal dimana aku menyadari bahwa kota tempat pertarungan nasibku berada sedang dilanda bencana. Hadiningrat Ngayogyakarto tercinta pun berduka..
Merapi yang terlihat bagai penguasa alam jogja, kambuh lagi. Batuk yang dulu sempat reda selang 4 tahun, akut kembali. Siapa yang mau ini terjadi ? tak satupun. Tapi siapa yang punya Kuasa? Hanya Dia.
Dulu, 2006 silam. Gunung raksasa yang teronggok gagah diutara ini mengamuk. Seperti terganggu tidurnya. Mungkin oleh ulah manusia yang mulai hilang moralnya. Siapa tahu? Terjadi, letusan itupun terjadi, berkali kali.

Ada satu yang tak kami miliki saat merapi ini erupsi, juru kunci. Siapa yang tak kenal bintang iklan minuman berenergi yang terkenal dengan jargonnya “roso !” ?.. Ya, dialah Mas Penewu Suraksohargo atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Maridjan. Beliau yang diberi amanah oleh Sultan Hamengkubuwono sebagai ahli kunci sang merapi kini telah pergi.. kisahnya? Lihat saja ditivi.. tidak punya tivi? Jangan kecil hati,karena itu juga yang saya alami. 
Dan.. tidak ada satupun dibumi ini yang harus kita yakini selain Dia, Allah swt. Maka kita sebagai hambaNya, bergegaslah. Bergegaslah dengan caramu sendiri. Kamu, aku dan mbah Maridjan punya jalur yang berbeda. Pilihlah, pilihlah yang tepat bagimu.
Jumat, Nov 5
Selangkah Menuju Jakarta
Tetap kujalani segala aktivitas seperti biasa. Tak kubiarkan bencana ini juga melanda kegiatanku. Tapi perlu disadari, aku dan kamu hanyalah boneka kecil yang punya berjuta rencana namun bergantung padaNya.
Pada hakikatnya, kita memiliki pandangan hidup berbeda. Dalam keadaan yang jauh dari lampu hijau ini, setiap orang punya jalannya masing2. Kamu memilih untuk tetap lurus, dan aku berbelok kekanan,terserah.
Tapi bagi orangtua ku, aku belum cukup dewasa untuk mengambil tindakan sepihak. Mengapa? Karena statusku adalah anak pertama dari 4 bersaudara yang menaung ilmu dipulau seberang seorang diri,pertama kali, tanpa keluarga, wanita pula. Mungkin alasan ini cukup kuat untuk menahan hasratku agar bertahan disini.
Mama gelisah, takutnya hilang arah.. maka segera kuhubungi semua teman2 seperjuangan setanah air dan memberi tawaran jika mereka berkenan, untuk pulang. Respon disambut manut, agaknya aku tahu prinsip otak orangtua kami mirip,namun cara kerjanya saja berbeda.
Sebut saja Sumi, teman sebelah kamarku..paniknya bukan main. Tidak sabar ingin pulang.
Aku pun berusaha jadi penenang..sejujurnya untukku juga. Kami hilir mudik mencari tiket, mau bagaimana lagi kalau situasi sudah seperti ini? Semua orang berlarian mengejar kursi kereta, travel, dan angkutan lainnya. Pesawat? Tidak, bandara ditutup seenaknya. Seenak yang berwenang, karena peduli pada penumpang.
Alhamdulillah, Allah masih mendengar doa kami. Tersisa satu lagi travel Rajawali untuk kepulangan kami menuju Jakarta, ibukota tercinta dengan keberangkatan besok siang pukul tiga.
*Alhamdulillah perjalanan berjalan lancar sampai tujuan.
continued..