Pages

Thursday, March 10, 2011

tapi semangat mereka tidak cacat


Diterimanya aku di departemen Humas membuat aku mendapatkan beberapa pengalaman berharga. Salah satunya adalah kegiatan Baksos yang diadakan pada tanggal 6 Maret  2011 di Panti Bina Siwi, Bantul. Dengan koornya kak Bray. Sebuah perjalanan luar biasa telah membawaku kedalam  petualangan yang seru sekaligus penuh haru. Keberangkatan dimulai siang hari dg bermodalkan 2 mobil dan motor. Perjalanan menghabiskan waktu  kurang lebih 1 jam. Sepanjang perjalanan tak banyak yang aku lakukan, karena badan ini sudah sedikit terkuras tenaganya akibat kegiatan dipagi hari. 8 pagi,ku sempatkan waktu untuk hunting bersama teman2 dari Club Trophy (Electro Photography), lokasi yang lolos pilihan saat itu adalah Taman Sari.
5 wanita dan 1 bukan pria memenuhi mobil pertama, sempit?jangan kau tanya, tapi hati ini tetaplah lapang seluas lapangan basket yang sekarang disinggahi kendaraan roda dua yang tak terhingga banyaknya dikampus ku. Tanpa ku sadari, aku tertidur pulas dimobil berlable grand vitara silver itu, tante Mimi pemilik hakikinya. Fany yang turut ikut dalam kegiatan inipun tak mau kalah ingin tidur disebelahku, bukan apa- apa..masalahnya satu saja, aku terancam menjadi guling daruratnya oh no !
Waktu terus berputar dan berlalu begitu saja, tanpa basa basi, tanpa pamit undur diri. Selalu. Suara2 membangunkanku dan kita telah tiba ! ini dia saat yang ditunggu-tunggu, sejenak sebelum berangkat kucoba membayang2 seperti apa rupa Panti nanti, musholla? Madrasah? Atau gedung serba guna?asal jangan seperti Galeria --“
Anggota Humas yang terlibat berjumlah 17, Alhamdulillah semuanya selamat utuh sampai tujuan :D Barang2 logistik diturunkan dan dibawa bersama kedalam Panti. Disana kami disambut baik J dan hangat.. ku lihat senyum mereka yang murni, benar2 dari hati. Mengisyaratkan bahwa mereka begitu bahagia dengan kehadiran kami...

Setibanya di Panti..

Sambutan dibuka oleh Ibu dan Bapak pengelola Panti Bina Siwi, dan dilanjutkan oleh mas Jerry yang ganteng nya tiada tara. Apa lagi suaranya, sang pengeras suarapun tak dapat kesempatan  menghantarkan gelombang suara hingga nantinya mengalirkan arus menuju amplifier dan senantiasa menggetarkan fibra demi menghasilkan nada yang jauh lebih tinggi. Tapi tanpa alat bantu itupun, mas Jerry mampu berdiri sendiri haha.

Awalnya aku tak tau latar belakang masing2 anak ini, yang kutahu hanya mereka adalah anak2 cacat mental. Sampai pada akhirnya sang Ibu menceritakan masing2 kisah hidup mereka. Hatiku miris dan terenyuh saat tau lika liku perjalanan mereka.

Dari orangtua, kerabat hingga tetangganya tak ada yang peduli.. tak perlu kuungkapkan semuanya, cukup kau tau saja bahwa kita begitu beruntung dan bersyukur ! masih memiliki keluarga yang selalu mencemaskan saat sakit, memiliki teman2 yang mau menjadi tumpuan hati saat gelisah, dan tetangga yang siap membantu kala kita kesulitan. Tapi mereka? Apa hak yang mereka dapatkan? Tidak ada. Jangankan memperoleh kasih sayang, di pedulikan saja tidak.. Astaghfirullah..
Aku bahagia bisa berada ditengah2 mereka, tak mau lama-lama larut dalam kesedihan akan keadaan , segera kulemparkan tawa dan senyuman. Dan yang tak ku lupa adalah memainkan si canon kesayangan dan merekam segala peristiwa pada moment berharga itu.
Suatu ketika salah seorang dari anak panti diminta untuk bernyanyi,bergantian,dan merekapun bergiliran. Seorang wanita berumur 28 berhasil menitikkan airmataku secara perlahan namun dalam, ia, dengan penuh percaya diri  mengacungkan tangannya dan bersedia mempersembahkan sebuah lagu dengan nada yang sangat seadanya. Lagu itu berjudul “Kasih Ibu”...

Siapa saja yang bersedia bernyanyi saat itu akan diberi sebuah bingkisan cantik yang sungguh menarik hati.. lucu dan unik sekali melihat cara mereka bertindak dan menanggapi sesuatu.. kami semua merasa terhibur, terhibur hatinya karena kesederhaan dan  kepolosan mereka. Mereka dirawat dan diasuh dengan telaten, beragam sifat dan tingkah laku mereka yang terbilang cukup merepotkan bukan masalah bagi Bapak dan Ibu pengurus panti ini. Tindakan yang sungguh mulia.
Tapi bukan berarti anak2 itu manja, dalam kesehariannya mereka melakukan aktifitas kerajinan tangan , menjahit dan memproduksi beberapa pernak pernik untuk dijual nantinya. Seperti kotak pensil, kotak Hp, dan asesoris jilbab. Mereka bisa melakukannya dengan kekurangan yang mereka miliki. Mereka punya semangat tinggi !
Harus selalu diawasi dan dijaga, itulah kata Pak x yang merawat mereka.. Karena dari lahir sampai tiada nanti, mereka memang tidak bisa hidup seorang diri,mandiri, karena keterbatasan yang mereka miliki.

Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 16.25.. kami harus segera pamit, mau tidak mau.. L Foto bersamapun tak lupa kami lewati, kebersamaan kami semakin erat rasanya setelah lama berbagi kisah dengan mereka..dan berat pula rasanya untuk pulang :’)
Baiklah, berikan senyuman dan canda terakhir kepada mereka, anak2 yang luar biasa, dengan situasi yang seperti ini, mereka tetap tersenyum dan tertawa.
Harapanku kedepan, kami masih tetap menjalin silahturahmi, dan semoga ditahun depan, aku beserta angkatanku bisa kembali datang ke Panti ini dan bermain bersama lagi. Semangat terus untuk mereka, kekurangan yang kalian miliki bukanlah hambatan untuk terus berkarya dan mengukir prestasi !
*Bersyukurlah dengan apa yang kau miliki saat ini, implementasikan rasa syukur mu dengan memberikan pengaruh positif untuk memajukan negaramu, bangsa, serta agamamu.

1 comment:

  1. Wow..sangat mengharukan. Kegiatan yg sangat positif! :)

    ReplyDelete